Senin, 29 November 2010

PERMENUNGAN TENTANG JANGAN MERATAPI KEKECEWAAN

Kecewa itu manusiawi dan penting untuk mengasah empati agar tahu rasanya.
Kecewa jangan diratapi berlarut-larut, tetapi kecewa hanya untuk sekejap lalu bangkit lagi. Jangan sering-sering kecewa ya ...

Kecewa, senang, sedih, bahagia, selalu terjadi silih berganti dalam hidup ini. Sebagai manusia tentu saja kita inginnya selalu senang dan bahagia, kalau bisa tidak lagi ada rasa kecewa dan sedih. Semua hal tersebut membuat hidup kita menjadi beraroma dan memberi aneka rasa. Dalam memilih makanan pun kita tidak memilih yang tawar, tetapi ada yang manis, asin, gurih, dan lain sebagainya; tidak terus menerus satu rasa, tetapi kita pun ingin mencoba makanan dengan rasa lainnya.

Kecewa pasti kita alami dan tidak dapat kita hindari; yang perlu kita lakukan adalah bagaimana memanage kekecewaan agar memberikan manfaat, atau minimal tidak memberikan dampak negatif pada diri kita. Kekecewaan yang kita alami, membuat kita menjadi memiliki empati agar tidak melakukan hal yang sama pada orang lain, misalnya bila kita telah merasakan kekecewaan dikhianati teman dekat, maka kita pun sekarang memiliki empati untuk tidak menyakiti teman dekat kita sendiri.

Memang tidak menyenangkan bila kita mengalami kekecewaan, karena itu janganlah sering-sering dan berlama-lama kecewa. Bila kecewa, hiruplah kebahagiaan dan alihkan pikiran serta perasaan kita ke arah yang positif sehingga dapat menghilangkan kekecewaan tersebut. Lihatlah dampak positif dari setiap peristiwa yang kita alami, maka kita pun menjadi kebal terhadap kekecewaan.

(Disadur dari Inspirasi singkat SKDAG217)

Senin, 15 November 2010

Sebagian Isi Warta Paroki St. Paulus Edisi 19

EDISI 19 TH XXXI Tgl 14 November 2010
Kata Yesus “Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. ” (Luk 21: 15)
Langganan Warta Paroki e-paper melalui surat elektronik
Caranya mudah, cukup dengan mengirimkan email ke wppaulus@gmail.com dengan judul Langganan Warta Paroki.


WASPADA DAN TABAH
Oleh FX Purnomo Setiawan

Dalam Injil Lukas 21:5-19, Yesus berbicara tentang Bait Allah di Yerusalem yang akan diruntuhkan. Bait Allah itu dihubungkan dengan kehadiran Allah. Para murid berpikir bahwa keruntuhan Bait Allah itu sama dengan berakhirnya dunia. Karena itu para murid bertanya kepada Yesus, "Guru, bilamanakah itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?"
Pertanyaan para murid tentang akhir dunia itu menjadi penting, supaya orang bisa menyiapkan diri. Salah satu ketakutan yang menghantui kehidupan manusia ialah ketidakpastian mengenai masa depan. Tetapi untuk mengurangi ketidakpastian itu, orang membuat rencana guna mencapai tujuan yang diinginkan. Akhir dunia atau kematian adalah sesuatu yang tidak pasti kapan waktunya. Oleh karena itu Yesus tidak memberikan jawaban tentang waktu kapan akhir dunia itu akan terjadi. Tetapi Yesus mengalihkannya ke persoalan lain yang lebih penting yakni tentang masa depan yang akan dihadapi para murid.
Pertama, akan datang orang-orang yang menyatakan dirinya sebagai Kristus dan menyatakan bahwa “saatnya sudah dekat”. Dunia akan segera berakhir. Para murid harus waspada terhadap hal itu. Jangan percaya kepada mereka.
Kedua, akan datang peperangan, bencana alam, wabah penyakit dan kelaparan yang menimpa banyak bangsa. Kengerian yang diakibatkan oleh semuanya itu bisa membuat orang berpikir bahwa dunia akan segera berakhir, “kesudahannya akan datang segera”. Para murid tidak perlu mempedulikan semuanya itu, “sebab semuanya itu harus terjadi lebih dahulu”.
Ketiga, bahwa murid-murid akan banyak menderita oleh karena nama Yesus. Mereka akan “ditangkap dan dianiaya”, dan “dihadapkan ke pengadilan agama dan sipil”. Mereka akan diminta pertanggungjawaban tentang segala sesuatu yang mereka lakukan dan katakan. Hal itu akan menjadi kesempatan bagi para murid untuk bersaksi. ltulah kesempatan yang paling baik. Mereka tidak perlu takut bagaimana harus menjawab orang-orang pintar dan berkuasa itu, karena pada waktu itu Tuhan Yesus sendiri akan memberikan kepada mereka “kata-kata hikmat”, sehingga mereka tidak dapat dibantah. ltulah buah anugerah Roh Kudus yang dicurahkan Kristus ke dalam hati mereka (bdk. Lukas 12:12, Markus 13:11, Matius 10:20). Mengapa mereka dapat anugerah yang istimewa itu? Karena yang diperjuangkan para murid adalah yang diperjuangkan Yesus. Memang bisa terjadi bahwa seseorang ditangkap dan dianiaya karena ada pengkhianatan dalam keluarga sendiri atau oleh sahabat kenalan. Ada yang akan dibunuh, tetapi yang akan banyak dialami adalah dibenci. Memang siapa yang mau hidup bagi Yesus atau demi nama-Nya, dia akan dibenci oleh banyak orang. Tindakan kebencian itu bisa macam-macam, misalnya pada saat sekarang bisa berarti dipersulit, disingkirkan dari jabatan, diteror, dicaci maki dan tindakan-tindakan lainnya. Akan tetapi mereka tidak perlu takut akan semuanya itu, karena mereka sangat berharga di mata Tuhan. Barang siapa bertahan sampai akhir, mereka akan memperoleh hidup yang kekal.
Kata-kata Kristus itu sudah terbukti benar dalam sejarah Gereja mulai dari zaman para rasul. Tidak pernah ada masa tanpa penganiayaan dan penindasan. Tingkatannya bisa berbeda dari waktu ke waktu atau dari tempat ke tempat, tetapi selalu ada. Paling kurang para murid akan dibenci orang oleh karena nama Kristus. Pengalaman membuktikan bahwa umat memperoleh hidupnya kembali, karena tekanan dan kekerasan yang mereka alami. Umat makin menjadi dewasa dalam imannya. Banyak umat mendapat anugerah Roh Kudus. Hal ini terbukti dari keberanian mereka untuk tampil menjadi saksi Kristus dan berkata-kata dengan penuh hikmat. Salib yang dipikul para murid telah menjadi berkat bagi seluruh Gereja dan juga bagi masyarakat.
“Ia Datang supaya Semua Memperoleh Hidup dalam Kelimpahan (bdk. Yoh 10:10)”
 
 PERNYATAAN AKHIR DAN REKOMENDASI SAGKI 2010

Pengantar
1. Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) yang berlangsung dari tanggal 1 sampai dengan 5 November 2010 di Kinasih, Caringin – Bogor, Jawa Barat, dihadiri oleh utusan dari 37 keuskupan di Indonesia. Hadir 385 orang peserta, yang terdiri dari para Uskup, imam, biarawan-biarawati, dan sejumlah wakil umat. Sidang Agung ini bertema, Ia Datang supaya Semua Memperoleh Hidup dalam Kelimpahan (bdk. Yoh 10:10). Hidup dalam kelimpahan berarti ada dalam relasi dekat dengan Sang Gembala serta selalu merasakan perlindungan-Nya. Kedekatan dengan Sang Gembala itulah yang akan menjamin kehidupan manusia, dalam relasinya dengan sesama dan seluruh alam ciptaan.
2. Kami menyadari tema SAGKI ini diilhami pula oleh suatu perayaan iman Kongres Misi Asia I di Chiang Mai (Thailand, 2006) yang bertemakan, Telling the Story of Jesus in Asia. SAGKI ini merupakan suatu perayaan iman akan Yesus Kristus sekaligus kesempatan untuk berjumpa satu sama lain dan berbagi pengalaman iman dalam perjumpaan dengan keberagaman budaya, agama dan kepercayaan, serta dalam pergumulan hidup kaum terpinggirkan dan terabaikan.
3. SAGKI 2010 menegaskan pentingnya metode narasi (kisah) dalam pewartaan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dengan metode narasi (kisah) ini, pengalaman iman dapat disampaikan kepada orang lain secara lebih meyakinkan. Dengan cara mengisahkan Yesus, sebagaimana Ia sendiri berkisah, kami berharap diteguhkan dan digerakkan sebagai saksi Kristus. Sesungguhnya, metode narasi tidak asing dalam tradisi Asia, terutama Indonesia. Dalam metode bertutur para peserta SAGKI terlibat secara aktif mengungkapkan pengalaman dalam konteks bhinneka tunggal ika.
4. Seluruh proses SAGKI bertolak dari narasi publik. Para narator publik berkisah bukan saja dengan melaporkan apa yang dikerjakannya, melainkan juga dan terutama dengan pengalaman imannya.Sharing dalam kelompok yang menyusuli narasi publik pada prinsipnya merupakan ungkapan dan ajang berbagi pengalaman berkenaan dengan ketiga sub tema SAGKI 2010. Pada gilirannya hasil sharingkelompok itu dilaporkan dalam sidang pleno dan diperkaya dengan refleksi teologis.
 
Hasil
5. Sedemikian pentingnya makna paparan narator publik, berikut sharing dalam kelompok, yang masih diperkaya dalam pleno dan refleksi teologis, maka berikut ini akan dikemukakan rangkuman yang memuat sejumlah pokok gagasan terpenting dalam SAGKI. Kami menyadari bahwa rangkuman ini tidak memuat seluruh kekayaan Sidang ini. Aneka kisah dalam SAGKI masih akan terdokumentasikan dalam bentuk buku, video, dan foto. Kami yakin, para peserta SAGKI sendiri merupakan dokumen hidup yang terus menuturkan SAGKI ini.
6. Keberagaman budaya di Indonesia merupakan suatu kenyataan dan kekayaan yang patut kami syukuri. Dengan kebudayaan kami maksudkan segala sesuatu, dengan mana manusia mengasuh dan mengembangkan pelbagai bakat rohani dan jasmaninya, berupaya menguasai bumi dengan pengetahuan dan karyanya, lebih memanusiawikan kehidupan sosial, mengungkapkan melalui karya-karya, pengalaman-pengalaman rohani dan aspirasi-aspirasi besar sepanjang sejarah, serta mengkomunikasikannya dan memeliharanya sebagai inspirasi bagi kemajuan banyak orang, malah bagi seluruh umat manusia (bdk. Gaudium et Spes 53). Oleh karena itu, di dalam keragaman budaya, Allah hadir dan disapa dengan pelbagai macam nama. Kehadiran-Nya dikenali melalui orang dan unsur-unsur kebudayaan yang menghormati dan mencintai kehidupan. Kehadiran-Nya itu dimengerti oleh para pendukung setiap kebudayaan.
7. Gereja sebagai umat Allah yang percaya akan Yesus Kristus menampilkan sikap hormat dan kasih terhadap kebudayaan (bdk. Lumen Gentium 13). Gereja memperhatikan dan menjunjung tinggi setiap bentuk kebaikan, kasih persaudaraan dan kebenaran yang terdapat dalam kebudayaan. Gereja pun mengungkapkan diri dalam unsur-unsur kebudayaan setelah dilakukan refleksi teologis yang sesuai dengan Injil, tradisi, dan magisterium. Dalam perjumpaan dengan kebudayaan setempat, Gereja diperbarui dan sekaligus memperbarui beberapa unsur kebudayaan dengan kekuatan Injil.
8. Gereja mengakui bahwa Allah telah menyatakan karya-karya agung melalui pelbagai peristiwa keselamatan yang dituturkan dari generasi ke generasi lain. Dalam pertemuan dengan kebudayaan, Gereja ternyata mengenali aneka wajah Yesus, sebagai gembala yang baik, inspirator, guru, pengampun, raja damai, dan terutama pengasih tanpa batas dan syarat.
9. Dalam pelbagai kisah mengenai dialog dengan agama dan kepercayaan, para peserta SAGKI ternyata menyadari bahwa Gereja mampu menemukan nilai-nilai injili yang dihidupi oleh para penganut agama dan kepercayaan. Maka, Gereja perlu keluar dari dirinya sendiri, menjumpai para pemeluk agama dan penganut kepercayaan, sebagaimana yang diperlihatkan dan diajarkan oleh Yesus yang berani terbuka dan mengambil inisiatif untuk menyeberangi batas-batas agama – budaya (bdk. Yoh 4). Melalui perjumpaan tersebut, Gereja ditantang untuk menilai kembali pemahaman imannya akan Yesus Kristus. Kecuali itu, gambaran Gereja tentang Yesus juga diteguhkan.
10. Gereja mendengarkan ajakan Yesus untuk dengan rendah hati belajar beriman dari setiap orang yang beragama dan berkepercayaan (bdk. Mat 8: 10; Luk 7: 9). Gereja disadarkan akan pentingnya mewujudkan iman yang mendalam akan Kristus dalam tindakan-tindakan kemanusiaan dan mengungkapkannya dalam ibadat. Dengan belajar dari Yesus yang berwajah lembut, penuh empati, dan pendoa, Gereja mengembangkan kerja sama dengan semua orang yang berkehendak baik yang berasal dari pelbagai agama dan kepercayaan untuk mengembangkan dialog dan aksi-aksi kemanusiaan demi terwujudnya perdamaian (bdk. Mat 9: 13).
11. Sementara itu, kisah-kisah pergumulan hidup kaum terpinggirkan dan terabaikanmenyadarkan para peserta SAGKI bahwa Gereja harus mengakui proses pemiskinan merupakan pencideraan manusia yang adalah citra Allah yang luhur, mulia, dan kudus (bdk. Kej 1:26-27). Hidup dalam kemiskinan sesungguhnya merupakan keadaan serba terbatas dalam sandang, pangan, papan, dan kehilangan akses terhadap hak-hak dasar. Gereja memandang pribadi si miskin sebagai “pewahyu” wajah Yesus yang sedang menderita, yang terluka, tabah, menangis, karena Yesus hadir dalam dirinya yang miskin, menderita, tertekan dan susah (bdk. Mat 25: 31-46).
12. Meneladani Yesus, Sang Penyelamat, Pembebas, Penolong, Pembawa Harapan, Gereja wajib solider dengan orang miskin. Solidaritas itu dinyatakan melalui keberpihakan dan pemberdayaan orang miskin, tindakan berbagi serta keterlibatan secara aktif dalam memperbaiki struktur atau sistem yang tidak adil, dan memelihara lingkungan hidup.
 
Rekomendasi
13. Setelah pengayaan melalui proses narasi publik, misi perutusan Gereja agar seluruh keuskupan sharing kelompok, pleno, dan refleksi teologis, kami sampai pada sejumlah rekomendasi berikut ini, yang merupakan menanggapinya dalam program keuskupan.
13.1. Kami berkomitmen untuk melanjutkan dialog dengan kebudayaan setempat supaya kami semakin mampu mengenali dan menghadirkan wajah Yesus dalam kebudayaan.
13.2. Kami juga berkomitmen untuk menciptakan model-model baru dalam pewartaan dan katekese dengan metode naratif serta menggunakan pelbagai bentuk kesenian.
13.3. Tidak kurang juga komitmen kami untuk mengembangkan katekese naratif bagi anak-anak, yang sesuai dengan zaman, tempat dan budaya.
13.4. Kami akan meneruskan dan meningkatkan kerja sama dan dialog antar-umat beragama yang sudah dilaksanakan oleh Gereja di setiap tingkatan.
13.5. Kami merasa wajib mengembangkan sikap rela merendahkan diri dengan telinga seorang murid yang selalu siap mendengarkan.

13.6. Kami bertekad mengedepankan pewartaan lewat kesaksian hidup dan melakukan aksi-aksi kemanusiaan baik secara pribadi (orang per orangan), Gereja sendiri sebagai komunitas beriman maupun dalam kerja sama dengan pelbagai lembaga untuk memerdekakan orang miskin dari cengkeraman kemiskinan dan peminggiran.
13.7. Kami berkomitmen untuk menghidupi spiritualitas yang memerdekakan. Untuk itu diperlukan pertobatan hati yang mendalam dan diwujudkan secara nyata dalam aksi solidaritas. Para petani, nelayan, buruh, kelompok terabaikan, dan terpinggirkan perlu didampingi secara pastoral. Tidak kalah pentingnya, kami memelihara lingkungan hidup.
 
Penutup
14. Pada akhirnya, kami semakin diteguhkan bahwa kesaksian kami untuk menghadirkan Kristus di tengah masyarakat dapat terjadi secara efektif melalui komunitas-komunitas basis gerejawi. Kami percaya bahwa Roh Kudus membimbing dan menyertai Gereja dalam upaya mengenali dan mencintai wajah Yesus dalam keanekaragaman budaya, dalam dialog dengan agama dan kepercayaan, dan dalam pergumulannya dengan dan bersama orang-orang yang dipinggirkan dan diabaikan. Dan sebagaimana Maria selalu menyertai Puteranya, kami yakin bahwa Bunda Maria menyertai dan mendoakan kami.
Caringin, 5 November 2010
Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia
 
 AGENDA KEGIATAN LINGKUNGAN DAN PAROKI
 Lingkungan St. Gregorius,
- Latihan Koor setiap hari Minggu di Apotik Kasih Ibu Pk 19.00
- Info lingkungan dapat dilihat di facebook/lingkungan St. Gregorius Paroki St. Paulus atau twitter.com/StGregorius
 Lingkungan St. Fransiskus Asisi,
- Ibadat Lingkungan, Kamis 18 November 2010 di rumah Bapak Harun Simorangkir, Cagar Alam Gg Damai RT 06/05, Pancoranmas – Depok.
- Latihan Koor setiap hari Selasa dan Jumat Pk 20.00 di rumah Bp Y Suratno.
 Lingkungan St Norbertus, latihan koor lingkungan Jumat, 19 November 2010 Pk 19.00 di rumah Bapak Michael Hardy.
 Misa Harian,
Senin – Jumat Pk 05.45, kecuali Selasa Pk 19.00 (sekaligus Novena St Antonius).
 Sakramen Babtis Anak, diadakan pada tanggal 5 Desember 2010. Bagi Bapak/Ibu yang ingin membabtis anaknya mohon mendaftar ke Sekretariat Paroki atau Sekretariat Dewan Pastoral Paroki. Orang Tua Babtis wajib mengikuti Pembekalan dan Sakramen Pengakuan Dosa yang diadakan pada tanggal 28 November 2010 setelah Misa Pagi.
 Peneguhan Sakramen Pernikahan, bagi saudara – saudari yang berulang tahun perkawinan pada bulan Oktober dan ingin mengikuti Peneguhan Sakramen Pernikahan yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 November 2010 (Misa Sabtu Sore) dapat terlebih dahulu mendaftar ke Sekretariat Paroki, Bapak Koen Hadi atau Sdr. Chandra.

Rabu, 20 Oktober 2010

LOWONGAN PEKERJAAN

Untuk para pengunjung Blog St Christophorus, berikut ini saya sampaikan adanya lowongan pekerjaan yang mungkin bisa dipakai untuk mencarikan pekerjaan bagi kaum muda yang sesuai dengan yang diharapkan oleh salah satu perusahaan dibawah ini. 
Anda Cocok??? silahkan kirim lamarannya.


Company Profile PT.Pazia Pillar Mercycom


PT. Pazia Pillar Mercycom adalah distributor resmi Notebook Acer dan beberapa produk Samsung IT seperti notebook, Layar LCD, Printer, dan Proyektor yang didirikan pada tahun 2004.

Penunjukan PT Pazia sebagai distributor notebook Acer dilakukan pada tahun 2005 dimana kemudian selama lima tahun berturut-turut sejak 2005 hingga 2009 notebook Acer mencetak penjualan tertinggi dengan market share terbesar di Indoneia.

PT.Pazia juga ditunjuk sebagai distributor produk Samsung IT pada tahun 2007 dan meraih prestasi sebagai pemberi kontribusi terbaik terhadap bisnis Samsung terutama penjualan printer. Dukungan PT.Pazia  atas  penjualan Printer Samsung di Indonesia, dibuktikan dengan meningkatnya market share dari 2% menjadi 30% dalam kurun waktu kurang dari dua tahun. Berdasarkan data Laporan IDC, Samsung Laser Printer merekam market share tertinggi pada kuarter empat 2008 dan kuarter dua 2009. Pada Februari 2010, Selain printer, PT. Pazia juga mendistribusikan Notebook Samsung di Tanah Air.

Dalam  rangka mendekatkan diri dan merangkul pelanggan atas produk-produk IT yang telah dibeli, Pazia membuka gerai PAZIA yaitu pusat layanan purna jual dan penjualan produk IT dalam satu atap. Hingga Maret 2010, tujuh gerai PAZIA telah beroperasi antara lain di Mall Ciputra, Orion Dusit Mangga Dua, Grand Indonesia, Mall Taman Anggrek, Mall of Indonesia,Emporium dan Supermall Karawaci. Menyusul akan dibuka di Gandaria City,FX Plaza Indonesia,Kuningan City, Mall Kelapa Gading, Central park-Blitz, Teras Kota-Blitz, Paris Van Java Bandung, Mall Alam Sutera, Trans Studio Makassar, Duta Mall Banjarmasin, Tunjungan Plasa Surabaya dan Surabaya Town Square.



KESEMPATAN KARIER

1.       Outlet Business Representive
-          Print / wanita maksimal 28 tahun
-          Pengalaman sebagai SPG Event atau Sales
-          Berpenampilan menarik dan smart
-          Tinggi Badan min. 160 cm dan berat badan maks. 50 kg
-          Bersedia di tempatkan di outlet  dengan system kerja shift
-          Mampu berbahasa Inggris minimal pasif
-          Memahami / menguasai computer

2.       Adm&Chasier Outlet
-          Pria / wanita maksimal 28 tahun
-          Jujur, teliti dan rapi
-          Berpenampilan menarik
-          Bersedia di tempatkan di outlet dengan system kerja shift
-          Memahami dasar-dasar Akuntansi

3.       Business Representative Office
-          Pria / wanita maksimal 30 tahun
-          Berpengalaman sebagai sales di utamakan dalam bisnis IT product
-          Pendidikan minimal S1 diutamakan program studi IT/Komputer
-          Komunikatif serta mampu bekerja dalam team
-          Target oriented, memiliki “selling skill” yang tinggi serta terbiasa bekerja dengan deadline

4.       EDP Office
-          Pendidikan minimal S1 bidang teknik computer
-          Berpengalaman minimal 2 tahun di bidang IT atau EDP
-          Memiliki kemampuan yang baik dalam bidang analyze system dan troubleshooting
-          Mampu bekerja dengan deadline
-          Memiliki kemampuan di bidang web design merupakan nilai tambah tersendiri

5.       Outlet Supervisor
-          Pendidikan minimal  D3 bidang management atau computer
-          Berpengalaman minimal 2 tahun sebagai  supervisor outlet / store
-          Memiliki kemampuan menjalankan management outlet
-          Mampu berbahasa Inggris aktif
-          Target Oriented, memiliki “selling skill” yang tinggi dan terbiasa bekerja dengan deadline
-          Memiliki loyalitas serta leadership yang tinggi
 
6.       Building Maintanance Office
-          Pendidikan min D3 Teknik Sipil
-          Berpengalaman dalam menangani maintenance Building minimal 3 tahun termasuk Listrik, Lift dan Ganset
-          Pria ; Usia maksimal 35 tahun

7.       Technical Support Office
-          Pria
-          Usia maksimal 30 tahun
-          Pendidikan min D3 di bidang IT
-          Memiliki pengalaman sebagai Technical Support / Technician minimal 1 tahun
-          Menguasai Hardware maupun Software
-          Menguasai Troubleshooting




Contac Person bisa menghubungi
Windhi Swandhani L
HR Departemen
Telp. 021- 6233117 Fax. 021-6233116
Hp. 08151914672

Minggu, 10 Oktober 2010

LAPORAN PELAKSANAAN AKSI SOSIAL PEMBANGUNAN RUMAH

Matius: 28:20
"…. dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."


“Firman ini benar nyata adanya bagi kami umat di lingkugan St. Christophorus, Paroki St. Paulus Depok. Tuhan senantiasa menyertai kita dalam segala hal, jika kita melaksanakan perintah-Nya.
Tuhan menghendaki agar kita saling mengasihi, saling memperhatikan satu sama lain. Aksi sosial yang dilaksanakan warga lingkungan St. Christophorus merupakan perwujudan dari firman Tuhan untuk saling mengasihi dan memperhatikan satu sama lain.
Karena semua yang dilakukan dalam aksi sosial ini semata demi memperhatikan sesama dan demi mewujudkan kasih Allah kepada sesama, maka aksi sosial yang dilaksanakan oleh warga Lingkungan ini dapat berjalan dengan baik, bahkan Tuhan memberikan lebih dari pada yang direncanakan oleh panitia aksi sosial ini.”


Inilah ungkapan syukur dan terimakasih umat Lingkungan St. Christophorus kapada Tuhan, sebab atas berkat dan rahmad serta penyertaan-Nya, warga Lingkungan dapat menyelesaikan (walaupun belum 100%) kegiatan aksi sosial guna memperhatikan salah satu warga lingkungan yaitu Pak Rin Sugino. Ya. Aksi sosial merenovasi rumah kal. Pak Rin Sugino.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini kami sampaikan berbagai kegiatan dalam Aksi sosial renovasi rumah Bp. Rin Sugino dengan berbagai foto dan gambar aktivitas warga Lingkungan St. Christophorus.

Selasa, 14 September 2010

Setelah disepakati oleh panitia yang rapat pada tanggal 112 September, maka tanggal 14 dan 15 September dimulai pembelian besi dan mengerjakan pembuatan slub. Selama dua hari tersebut, warga lingkungan khususnya para bapak merancang dan mengerjakan pembuatan slub. Kegiatan ini dilaksanakan di halaman rumah Bp. Ag. Suyono. Hadir dalam kegiatan ini kurang lebih 15 orang warga.  
 

 

 
 


Sabtu, 25 September 2010
Setelah slub yang di rangkai oleh para bapak sudah selesai dan siap untuk dipergunakan, maka panitia menyampaikan kepada Ketua Lingkungan untuk menjadwalkan kegiatan kerja bhakti bersama. Maka pada tanggal 25 September 2010, para bapak warga lingkungan St. Christophorus berkumpul bersama di lokasi rumah Bp. Rin Sugino untuk memulai kegiatan renovasi rumah ini. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada hari Sabtu ini, antara lain:
1. Warga pertama-tama bekerja bhakti membersihkan lokasi dan sekitar lokasi rumah Bp. Rin, guna menempatkan material yang akan dipakai untuk merenovasi rumah tersebut.  
 

 

 


2. Setelah lahan sekitar selesai dibersihkan, warga beramai-ramai secara gotong royong mengangkat sebagian material untuk bisa dipakai membuat pondasi rumah, yang antara lain; pasir, batu kali, batako dan semen dari jalan raya menuju lokasi rumah Bp. Rin yang jaraknya kurang lebih 70 meter.  
 

 

 



3. Setelah material dapat disimpan ditempat yang aman dan mudah untuk dijangkau dalam pengerjaannya, kerja bhakti dilanjutkan dengan kegiatan pembuatan pondasi rumah.   
 

 


Seluruh kegiatan kerja bhakti dari penyiapan lahan sampai dengan pembuatan pondasi rumah, dilaksanakan secara gotong royong oleh umat di lingkungan St. Christophorus.

Minggu, 26 September 2010
Pada hari Minggu tanggal 26 September ini, lebih banyak lagi umat yang hadir untuk melaksanakan kerja bhakti. Kegiatan pada hari Minggu ini juga diikuti oleh ibu-ibu lingkungan dan juga anak-anak serta mudika Lingkungan St. Christophorus. Hal yang sungguh luar biasa karya Allah dalam kegiatan ini adalah; bahwa kegiatan aksi sosial ini didukung pula oleh warga sekitar rumah Bp. Rind an juga oleh ibu-ibu RT setempat. Koordinator masak untuk kerja bhakti ini di komandoi oleh ibu haji dari warga RT setempat.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada hari Minggu ini antara lain:
1. Mulai dipasangnya batako untuk tembok rumah. Pemasangan Batako ini oleh pak tukang yang telah diminta oleh panitia, dengan dibantu oleh beberapa bapak yang bisa memasang batako.    
 

 

 

 



2. Sementara pak Tukang dan beberapa bapak memasang batako, warga yang lain, termasuk para mudika dan anak-anak, beramai-ramai menyelesaikan tugas yang belum terselesaikan pada hari sabtu yaitu mengangkat material batako dan pasir dari jalan raya menuju lokasi rumah Pak Rin.

Inilah Anak-anak yang ikut terlibat
 

 

 


Dan inilah para mudika-nya
 

 

 


3. Sementara itu, para ibu lingkungan bersama dengan para ibu warga RT setempat memasak  
               untuk makan siang semua warga yang kerja bhakti. Untuk memasaknya dikoordinir oleh ibu Hj. Mamas.
 

 



4. Sekita pukul 11 siang, Pastor Tochen bersama beberapa warga dan pengurus Dewan, hadir menengok kegiatan aksi sosial ini. Bahkan, Pastor memimpin doa/ ibadat untuk pelaksanaan renovasi/ pembangunan rumah sederhana ini. “Terima kasih Pastor…., atas berkat dari Pastor, rumah sudah hampir terselesaikan”   
 

 

 

 

 


5. Setelah selesai doa, dilanjutkan dengan kegiatan makan bersama. Tempat untuk makan bersama bukan di tempat salah satu warga lingkungan, tetapi di salah satu rumah warga sekitar, yaitu dirumah Bp. Haji Soleh. Pastor dan segenap umat serta warga sekitar yang bekerja bhakti, ikut bersama makan siang di rumah Bp. Haji Soleh.   
 

 

  

6. Setelah selesai makan bersama, kegiatan dilanjutkan kembali untuk menyelesaikan pengangkatan material dari jalan raya menuju ke lokasi pembangunan.

Senin, 27 September 2010
Mulai hari senin dan seterusnya, pelaksanaan dan pengerjaan pembangunan diserahkan kepada Pak Tukang yang menguasai dalam bidang ini. Selama pengerjaan oleh tukang, Bp. Ag Suyono setiap hari memantau dan bahkan menunggui serta membantu dalam melaksanakan tugas tukang ini, yang setiap harinya juga dibantu oleh Bp. Dewo.
Perkembangan pembangunan dapat dilihat dalam foto berikut ini:

 

   

  

Untuk pemasangan asbes di samping rumah, panitia mendapatkan sumbangan dari salah satu warga Puri Bojong Lestari, dalam hal ini disampaikan kepada Ketua lingkungan St. Christophorus Bp. Yohanes Tuarsin. Akhirnya, karena esok harinya akan dipasang, pada malam hari sebagian warga lingkungan bekerjabhakti mengangkat asbes tersebut dari rumah Bp. Tuarsin menuju rumah pak Rin.


Setelah dirasa bahwa apa yang dilakukan oleh panitia sudah cukup, maka kegiatan berikutnya adalah merobohkan rumah pak Rin yang lama, agar tidak membahayakan pak Rin sendiri dan juga tidak membahayakan bangunan rumah yang baru. Kerjabhakti merobohkan rumah lama ini dilaksanakan pada hari Minggu 17 Oktober 2010. Beginilah situasinya.






Demikianlah sekilas informasi perkembangan pembangunan rumah sederhana untuk Pak Rin Sugino. Sampai dengan tanggal 17 Oktober tersebut, maka selesailah sudah usaha dari warga lingkungan St. Christophorus dalam mengusahakan pembangunan rumah sederhana bagi pak Rin Sugino. Segenap panitia dan seluruh warga Lingkungan menghaturkan banyak terima kasih kepada para dermawan yang telah berkenan memberikan sumbangannya baik dalam bentuk uang maupun material, sehingga kegiatan aksi sosial ini dapat terlaksana dengan baik, bahkan karena kebaikan para saudara, pembangunan ini melebihi dari apa yang sudah direncanakan oleh panitia. Semoga Tuhan senantiasa  memberkati.

Syalom

Panitia dan segenap warga Lingkungan st. Christophorus