Senin, 29 November 2010

PERMENUNGAN TENTANG JANGAN MERATAPI KEKECEWAAN

Kecewa itu manusiawi dan penting untuk mengasah empati agar tahu rasanya.
Kecewa jangan diratapi berlarut-larut, tetapi kecewa hanya untuk sekejap lalu bangkit lagi. Jangan sering-sering kecewa ya ...

Kecewa, senang, sedih, bahagia, selalu terjadi silih berganti dalam hidup ini. Sebagai manusia tentu saja kita inginnya selalu senang dan bahagia, kalau bisa tidak lagi ada rasa kecewa dan sedih. Semua hal tersebut membuat hidup kita menjadi beraroma dan memberi aneka rasa. Dalam memilih makanan pun kita tidak memilih yang tawar, tetapi ada yang manis, asin, gurih, dan lain sebagainya; tidak terus menerus satu rasa, tetapi kita pun ingin mencoba makanan dengan rasa lainnya.

Kecewa pasti kita alami dan tidak dapat kita hindari; yang perlu kita lakukan adalah bagaimana memanage kekecewaan agar memberikan manfaat, atau minimal tidak memberikan dampak negatif pada diri kita. Kekecewaan yang kita alami, membuat kita menjadi memiliki empati agar tidak melakukan hal yang sama pada orang lain, misalnya bila kita telah merasakan kekecewaan dikhianati teman dekat, maka kita pun sekarang memiliki empati untuk tidak menyakiti teman dekat kita sendiri.

Memang tidak menyenangkan bila kita mengalami kekecewaan, karena itu janganlah sering-sering dan berlama-lama kecewa. Bila kecewa, hiruplah kebahagiaan dan alihkan pikiran serta perasaan kita ke arah yang positif sehingga dapat menghilangkan kekecewaan tersebut. Lihatlah dampak positif dari setiap peristiwa yang kita alami, maka kita pun menjadi kebal terhadap kekecewaan.

(Disadur dari Inspirasi singkat SKDAG217)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar